Pages

Jumat, 20 Maret 2015

Sistem Pencernaan (Enzim)

SISTEM PENCERNAAN
 
Sistem pencernaan merupakan sistem organ yang terdapat dalam tubuh yang berfungsi mencerna bahan makanan dengan mengkonversi ke bentuk senyawa atau molekul-molekul yang lebih sederhana agar dapat diserap oleh tubuh.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui oleh bahan makanan. Sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian yang menghasilkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan meliputi: mulut, kerongkongan atau esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Kelenjar pencernaan antara lain terdapat di dinding lambung, dinding usus, pankreas dan hati. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.
Bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses secara kimiawi oleh sistem pencernaan tubuh. Proses kimia ini dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang disebut enzim. Proses Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan susunan molekul makanan dengan bantuan kerja enzim. Enzim yang digunakan selama pencernaan kimiawi dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Pengertian Enzim
Enzim adalah suatu getah / cairan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Mempelajari mengenai enzim terkadang membuat kita rancu / bingung, baik mengenai fungsinya, tempatnya, penghasilnya, bahkan namanya. Nah, berikut adalah tabel enzim yang Insya Allah lengkap dan dapat digunakan untuk mempermudah Anda (khususnya pelajar) dalam menghafalkan berbagai enzim yang ada dalam tubuh.

Tabel Enzim (Fungsi, Tempat, Penghasil)

No.
Nama Enzim
Letak
Fungsi
Penghasil
Mengubah
Menjadi
1.
Ptialin / Amilase
Mulut
Amilum
Maltosa
Kelenjar Ludah
2.
Pepsin
Lambung
Protein
Pepton
Lambung
3.
Renin
Lambung
Mengendapkan kasein susu
Lambung
4.
Amilase
Usus 12 Jari
Maltosa
Glukosa
Pankreas
5.
Tripsin
Usus 12 Jari
Pepton
Asam Amino
Pankreas
6.
Lipase
Usus 12 Jari
Lemak
Asam Lemak & Gliserol
Pankreas
7.
Erepsin
Usus Halus
Pepton
Asam Amino
Usus 12 Jari
8.
Maltase
Usus Halus
Maltosa
Glukosa + Glukosa
Usus Halus
9.
Sukrase
Usus Halus
Sukrosa
Glukosa + Fruktosa
Usus Halus
10.
Laktase
Usus Halus
Laktosa
Glukosa + Galaktosa
Usus Halus




Pengertian dan Macam-Macam Bentuk Gunung Api





Pengertian dan Jenis Gunung Api
Pengertian Gunung Api
Pengertian dan Macam Gunung Api | Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Gunung api hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudera, pada jalur pertemuan dua buah lempeng kerak bumi, dan pada titik-titik panas di muka bumi tempat keluarnya magma, di benua maupun di samudera (hot spot). Sebagian besar gunung api yang aktif di dunia berada di pertemuan lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di Larutan Pasifik yang disebut "cincin gunung api" (ring of fire).
Gunung api juga terbentuk di kedalaman laut di punggungan tengah samudera. Di sepanjang pegunungan di tengah lautan, lapisan kerak bumi menjadi tipis dan lemah. Magma yang muncul keluar kemudian membentuk barisan gunung api. Tetapi, tidak semua gunung api terbentuk pada pertemuan lempeng. Pulau Komodo di Flores NTT adalah contoh salah satu pula vulkanis yang ada di Indonesia. Pulau vulkanis merupakan puncak dari gunung api yang terletak di dasar samudera.
Macam - macam gunung api dibagi berdasarkan: aktivitas, proses terjadi, dan tipe letusan. Berdasarkan aktivitasnya, jenis gunung api antara lain:
  • Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
  • Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
  • Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.
Macam bentuk gunung api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, antara lain:
  • Gunung api Maar, gunung api ini terjadi akibat erupsi eksplosif kemudian gunung api ini mati, akibatnya dapur gunung api yang dangkal, bentuk gunung api ini kecil tetapi mempunyai lereng yang curam. Bentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.

  • Gunung api kerucut/srato, jenis gunung api ini paling banyak dijumpai. Terjadi akibat peristiwa eksplosif (ledakan) kemudian diselingi lelehan, akibatnya lereng gunung menjadi berlapis-lapis. Bentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis, karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.
  • Gunung api perisai/tameng, gunung api ini terjadi jika magma yang keluar sangat encer, sehingga magma yang keluar dapat bergerak sangat jauh dari lubang pusat erupsi, akibatnya akan membentuk gunung api yang mempunyai lereng yang landai. Berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.
 
Jenis gunung api berdasarkan tipe letusan, antara lain:
  • Hawaian, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.
  • Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api.
  • Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
  • Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas yang padat.
  • Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah.
  • St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan awan panas yang bisa menutupi area yang luas.
  • Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan letusannya lebih besar.
  • Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan yang mencapai >500 km.

 
Copyright 2010 SImpLe bLOg. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase